Superadmin, 20 Dec 2023
Apakah sekolah anak-anak kita aman? Sekolah adalah tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Karena itu, desain dan pembangunan infrastruktur sekolah harus memprioritaskan keselamatan, keamanan dan kenyamanan anak-anak. Sayangnya, faktor ini kerap terabaikan.
Climate Proof Bestek mempertimbangkan skenario iklim dalam membangun, renovasi maupun memperkuat bangunan sekolah untuk mengurangi dampak perubahan iklim sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan terlindungi untuk anak. Faktor keberlanjutan juga menjadi pertimbangan. Artinya, bila fenomena alam seperti hujan, badai atau cuaca ekstrim terjadi, lingkungan sekolah tidak kebanjiran atau mengalami kerusakan sehingga proses belajar mengajar tetap berlangsung.
Prinsip inilah yang ChildFund terapkan dalam memperbaiki SDN Sidasari 3 di Cilacap, Jawa Tengah. Lokasi sekolah mengakibatkan kelembaban tinggi pada lantai dan dinding bangunan. Setiap tahun pihak sekolah melakukan pengecatan ulang dinding sekolah yang selalu berubah warna karena lumut tumbuh. Selain itu, tidak ada saluran air di sekeliling sekolah maupun di halaman tengah sekolah. Akibatnya, genangan air selalu terjadi di bagian belakang dan halaman tengah sekolah sehingga kegiatan luar ruangan seperti upacara kerap kali dibatalkan karena becek.
Kondisi toilet sangat memprihatinkan. Tidak ada ventilasi dan penerangan. Kondisi lembab ini diperparah dengan ketiadaan air. Siswa harus membawa air dalam ember sebelum menggunakan toilet. Sekeliling toilet juga becek sehingga siswa rentan terpeleset dan kembali ke kelas dengan sepatu kotor.
Berbeda dengan desain sekolah pada umumnya, konsep climate proof bestek memperhitungkan 4 aspek penting. Pertama, tidak hanya berfokus pada struktur sekolah, tapi juga lanskap, risiko iklim, biophysical serta keselamatan anak. Kedua, memadukan teknis infrastruktur, faktor iklim dan keselamatan anak. Ketiga, menerapkan prinsip pengurangan risiko. Keempat, pelibatan anak, manajemen sekolah dan guru dalam konsultasi.
Pelibatan pihak sekolah menjadi faktor penting untuk keberlanjutan. Selain sebagai sarana transfer ilmu, proses ini juga berkontribusi pada kepercayaan diri sekolah sebagai pemilik dan pengguna bangunan. Sejak tahap perencanaan, kerja sama & kolaborasi telah terbangun sehingga pihak sekolah memahami tugas dan peran mereka sebagai kepala sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat. Sekolah membentuk komite pembangunan dan membagikan tugas dalam mengelola keuangan, pemantauan dan pelaporan, termasuk mengindentifikasi kontraktor renovasi.
Selain itu, konsultasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini dinas pendidikan di tingkat kecamatan dan kabupaten, juga dilakukan untuk mendapat masukan dan umpan balik.
Kini SDN Sidasari 3 mengalami perubahan drastis. Ruangan yang tadinya gelap dan lembab menjadi lebih terang. Perlengkapan belajar seperti meja yang sebelumnya rusak dan dapat membahayakan murid telah berganti menjadi alat belajar yang ramah anak. Ruang bermain dan toilet juga memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua penghuni sekolah.
Pelajar
Saya sangat senang sekali dapat belajar dan berkumpul bersama teman-teman baru